Jalan Raya Jakarta Bogor KM. 37, Cilodong – Depok 16415
Telp. 021 – 2962 9393 / 021 – 2962 9394
Faks. 021 – 2962 9395
Email : info@aaslaboratory.com
Hotline :+62811-1939-330
Depok, 09/08/2025 - Lebih dari sekadar hamparan air, laut merupakan ekosistem luas yang menyimpan jutaan organisme penting dalam menopang kehidupan. Fitoplankton, zooplankton, dan benthos memainkan peran penting sebagai penggerak utama rantai makanan serta penjaga keseimbangan ekosistem. Meskipun organisme ini memiliki ukuran yang sangat kecil, kontribusi mereka bersifat fundamental bagi kelestarian kehidupan laut hingga keberlangsungan hidup manusia.
Fitoplankton merupakan mikroorganisme mirip tumbuhan yang mampu berfotosintesis dengan memanfaatkan sinar matahari di lapisan permukaan laut. Sebagai produsen utama dalam rantai makanan laut, fitoplankton menghasilkan energi sekaligus berkontribusi besar pada suplai oksigen global. Beberapa jenis yang umum ditemukan adalah diatom dan dinoflagellata. Berbeda dengan fitoplankton, zooplankton berperan sebagai konsumen primer. Organisme ini terdiri dari hewan mikroskopis seperti rotifera, copepoda, hingga larva ikan. Zooplankton memakan fitoplankton, lalu menjadi sumber makanan bagi ikan kecil, hingga akhirnya diteruskan kepada predator besar. Perannya sangat penting sebagai penghubung energi dalam ekosistem laut.
Sementara itu, benthos adalah kelompok organisme yang hidup di dasar laut. Sebagian menetap seperti kerang dan tiram, sementara lainnya mampu bergerak seperti bintang laut atau cacing laut. Benthos berfungsi sebagai pengurai sisa organisme yang mengendap di dasar perairan, sekaligus menjadi sumber nutrisi bagi ikan demersal. Kehadiran benthos memastikan siklus nutrien di laut tetap terjaga dan produktif. Ketiga komponen ini membentuk fondasi ekosistem laut: fitoplankton menghasilkan energi, zooplankton menyalurkannya, dan benthos mendaur ulang nutrien. Keseimbangan di antara mereka menjadi kunci kelestarian biota laut, mulai dari ikan kecil hingga mamalia besar seperti paus.
Uji Kualitas Air Laut dan Regulasi PPRI No. 22 Tahun 2021
Untuk memastikan keberlanjutan ekosistem laut, pemantauan kualitas air laut menjadi hal yang sangat penting. Pemerintah Indonesia telah menetapkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia (PPRI) No. 22 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, yang di dalamnya mengatur mengenai baku mutu air laut (Lampiran VIII). Salah satu parameter penting adalah kelimpahan fitoplankton. Fitoplankton pada dasarnya merupakan produsen utama dan sangat penting bagi rantai makanan laut. Namun, jika populasinya berlebih, biasanya dipicu oleh tingginya kandungan nutrien (nitrat, fosfat, dan bahan organik) akibat pencemaran dari daratan, seperti limbah domestik, pertanian, maupun industri. Kondisi ini dapat memicu fenomena ledakan alga (algae bloom). Oleh karena itu, pengaturan jumlah fitoplankton dalam standar kualitas air laut menjadi indikator penting dalam menilai apakah perairan masih dalam kondisi sehat atau sudah mengalami tekanan pencemaran.
Dukungan AAS Laboratory
Sebagai laboratorium lingkungan terakreditasi, AAS Laboratory memiliki laboratorium makrobiologi dengan lingkup pengujian biota perairan seperti fitoplankton, zooplankton dan benthos, baik pada air laut maupun air sungai. Dengan dukungan tenaga ahli berpengalaman dan metode berstandar, AAS berkomitmen mendukung pemantauan ekosistem sesuai regulasi. Melalui pemantauan rutin kualitas air laut dan air sungai, kita tidak hanya menjaga keseimbangan ekosistem, tetapi juga memastikan pemanfaatan sumber daya perairan yang berkelanjutan bagi generasi mendatang.
Kembali ke Berita