Faktor kimia merupakan faktor risiko yang dapat mempengaruhi aktivitas kerja yang bersifat kimia, yang disebabkan oleh penggunaan bahan kimia dan turunannya di tempat kerja, serta dapat menimbulkan penyakit pada tenaga kerja.

Senyawa kimia berbahaya dalam bentuk padatan, cairan, gas, kabut, debu, asap, dan uap memberikan efek toksik melalui inhalasi (pernapasan), penyerapan (melalui kontak langsung dengan kulit), atau konsumsi (makan atau minum). Bahaya kimia di udara muncul dalam bentuk konsentrasi kabut, uap, gas, asap, atau padatan. Beberapa bersifat racun jika terhirup dan beberapa di antaranya mengiritasi kulit jika bersentuhan; beberapa dapat menjadi racun jika diserap melalui kulit atau melalui konsumsi, dan beberapa lainnya bersifat korosif terhadap jaringan hidup.

Tingkat risiko pekerja akibat paparan zat apa pun bergantung pada sifat dan potensi efek toksik serta besaran dan durasi paparan.

Informasi mengenai risiko bahaya kimia bagi pekerja dapat diperoleh dari Lembar Data Keselamatan Bahan (MSDS) yang diwajibkan oleh Standar Komunikasi Bahaya OSHA untuk dipasok oleh produsen atau importir kepada pembeli semua bahan berbahaya.

MSDS adalah ringkasan informasi penting kesehatan, keselamatan, dan toksikologi pada bahan kimia atau bahan campuran. Ketentuan lain dalam Standar Komunikasi Bahaya mengharuskan semua wadah bahan berbahaya di tempat kerja memiliki label peringatan dan identifikasi yang sesuai.